
Apakah Pertalite Mengandung Timbal. --Pertamina tidak menaikkan harga Pertalite per 1 September melainkan menurunkan banderol Pertamax Turbo. Pertamax Turbo adalah bahan bakar paling cocok untuk mobil-mobil Euro 4 yang dijual di Indonesia mulai 2018.
Harga Pertamax Turbo lebih mahal, Rp16.250 per liter, di Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Gorontalo dan Papua. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENTBerdasarkan spesifikasi, Pertamax Turbo memiliki warna merah, bilangan oktan riset (RON) sebesar minimal 98.
Saat ini tak ada produk Pertamina yang sesuai spesifikasi Euro 4 berdasarkan Permen LHK Nomor 20 Tahun 2017. .
Pertalite Tidak Mengandung Timbal

Jakarta - PT Pertamina (persero) menyatakan, spesifikasi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu (spesifikasi) BBM jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Wianda menuturkan, izin peredaran Pertalite sedang diajukan Pertamina kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Dia bilang, proses pengurusan izin dan uji coba Pertalite dilakukan secara simultan oleh Pertamina.
Produk tersebut memiliki oktan 90 atau lebih tinggi ketimbang Premium dengan oktan 88. .
Perbedaan Bahan Bakar Jenis Pertamax dan Pertalite

Perbedaan Bahan Bakar Jenis Pertamax dan PertaliteSejak tahun 2014 lalu, pemerintah mulai membatasi penjualan bahan bakar Premium dan mulai perlahan hingga kini berganti dengan Pertalite. Nah, bagi yang belum tahu perbedaan apa saja yang ada antara pertamax dan pertalite, silahkan simak pembahasan berikut.
Nilai OktanApabila dilihat dari nilai oktan, Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90, dan Pertamax dengan nilai RON 92. Selain Pertalite memiliki harga yang murah daripada Pertamax, bahan bakar Pertalite juga tidak mengandung timbal dan juga terdapat kandungan zat aditif seperti anti karat, demulsifier atau pembersih, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air.
Apapun bahan bakarnya, gunakan bahan bakar kendaraan sesuai yang telah direkomendasikan oleh standar pabrikan untuk menjaga kualitas & daya tahan mesin kendaraan. .
Apa Bahaya Kendaraan Pindah dari Pertamax ke Pertalite?

Baca Juga : Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini TahapannyaBaca Juga : Premium Mulai Dihapus dari PasaranLantas, bagaimana efek mobil yang terbiasa mengkonsumsi Pertamax lalu beralih ke Pertalite? Kendaraan itu akan lebih baik jika mengkonsumsi bensin tanpa timbal, seperti Pertamax. Tetapi jika Pertalite hadir tanpa timbal, tidak masalah," kata Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda kepadaVIVA.co.id, Rabu 22 April 2015. “Sebaiknya, jika mobil dianjurkan untuk menggunakan RON tinggi, pilih saja Pertamax atau Pertamax Plus. Baca Juga :Halaman Selanjutnya Lantas, bagaimana efek mobil yang terbiasa mengkonsumsi Pertamax lalu beralih ke Pertalite? .
Ternyata pertalite dan pertamax masih ada timbalnya bro, timbal
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa Bebas TEL (Tetraethyllead) dengan Bebas Pb (Timbal) itu berbeda definisi loh ! Dan karena pertalite menggunakan bahan dasar premium, pertalite juga masih mengandung timbal. Both fuels are oxygenated, both provide great throttle response, and racers have the choice of running an unleaded fuel if 97 octane is sufficient.
We still hear from a few racers who use oxygen sensors with leaded race fuels in their race cars. Membersihkan kerak timbal hasil dari pakai premium atau pertalite nggak bisa pakai pertamax atau pertamax plus karena kedua yang terakhir tidak mengandung timbal.
.
BBM Premium Mengandung Timbal Cemarkan Udara, DLH

Kendaraan bermotor menghasilkan 85% dari seluruh pencemaran udara yang disumbangkan dari asap emisi kendaraan. Kondisi pencemaran itu diperparah, dipicu masih banyaknya kendaraan bermotor yang menggunakan BBM mengandung timbal.
Salah satu BBM yang saat ini masih mengandung timbal merupakan Premium. Jika BBM Premium digunakan pada kendaraan bermotor, tentunya akan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia maupun terhadap kesehatan lingkungan. Premium itu mengandung timbal, sebaiknya orang memakai pertalite, bahkan kalau bisa pertamax sebab timbalnya rendah,” ungkap Mairizon. .
Greenpeace menyebut Pertalite lebih ramah lingkungan

Batam (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat bidang lingkungan, Greenpeace mendukung peralihan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dari Premium ke Pertalite di Kepulauan Riau karena lebih ramah lingkungan.Team Leader Kampanye Perubahan Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Hindun Mulaika, dalam siaran pers di Batam, Kepri, Senin, menyatakan perubahan konsumsi bahan bakar ke Pertalite merupakan tahapan menuju udara bersih dan ramah lingkungan. "Untuk menuju udara bersih dan bebas polusi memang diperlukan perubahan bertahap.
"Waktu pakai Premium, saya biasa mengisi Rp200 ribu untuk seminggu. Ternyata setelah mempergunakan Pertalite, saya beli dengan biaya yang sama, habisnya pun tetap seminggu," kata Miralza.
Pewarta: Jannatun NaimEditor: AA AriwibowoCOPYRIGHT © ANTARA 2017 .
Wajib Tahu, Ini Beda Kandungan BBM Pertamax dan Pertalite!

Wajib Tahu, Ini Beda Kandungan BBM Pertamax dan Pertalite! Pertalite sendiri selama ini menjadi andalan masyarakat mengingat harganya yang jauh lebih murah dibanding Pertamax.Tapi, apa sebenarnya perbedaan antara Pertalite dan Pertamax? Untuk Pertalite kandungan oktannya sebesar 90. Sementara Pertamax oktannya 92.
Kandungan utama Pertalite adalah nafta yang memiliki RON 65-70.Nafta merupakan bahan yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin. .
Pemerintah Harus Hapus Premium dan Pertalite untuk ...

BETAHITA.ID - Pemerintah seharusnya tidak hanya menghapus bahan bakar Premium untuk memenuhi standar emisi Euro IV, tapi juga Pertalite karena mengandung timbal yang berbahaya bagi lingkungan. "Konsekuensinya adalah penggunaan BBM yang tidak memenuhi syarat untuk Kendaraan Berstandard Euro IV harus dihentikan," ujar Ahmad kepada Tempo, Kamis, 19 November 2020. Selain Premium, ia mengatakan Pertalite RON 90, Solar CN48, dan Dexlite CN51 tidak memenuhi syarat kendaraan berstandar Euro II, apalagi untuk standar Euro IV, sehingga harus dihapus juga penggunaannya. Menurut dia, keputusan penghapusan Premium tidak bisa diputuskan hanya oleh Kementerian ESDM ataupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Yang saya dengar dalam rapat-rapat dengan direksi, tidak ada rencana penghapusan Premium," ujar Ahok kepada Tempo, Kamis, 19 November 2020. .