Mayat Korban Kecelakaan Kereta Api Bintaro 1987. GenPI.co - Suara hening permukiman warga Pondok Betung pecah oleh suara tabrakan itu, suara jeritan bersahutan, serta darah berceceran di mana-mana. “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Astaghfirulah…Yaa Allah….” Teriakan memanggil Dzat-Nya tak henti terdengar di tengah kepiluan yang mendalam. Ya, 32 tahun lalu, tepatnya pada 19 Oktober 1987, sebuah peristiwa kecelakaan tragis yang melibatkan dua kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, terjadi.
Di kemudian hari, orang mengenalnya dengan Tragedi Bintaro jilid I.Sebab, 26 tahun kemudian atau tepatnya pada 9 Desember 2013, kecelakaan kereta api kembali terjadi di lokasi yang hampir berdekatan dengan Tragedi Bintaro I.Inilah satu di antara musibah paling buruk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia, sekaligus menyita perhatian dunia. Dalam catatan sejarah, peristiwa bermula dari kesalahan Kepala Stasiun Serpong memberangkatkan KA 225 Jurusan Rangkasbitung-Jakartakota ke Stasiun Sudimara.
.
Peristiwa Pilu Tabrakan KA di Bintaro, "Saya Dicari di Kamar Mayat

Ratusan orang tewas dalam tabrakan dua kereta api, yakni KA 225 versus KA 220, di antara Stasiun Kebayoran Lama dan Stasiun Sudimara. KA Patas Tanah Abang-Merak (KA 220) diberangkatkan dari Stasiun Kebayoran Lama pada pukul 06.45.
Namun, dari arah berlawanan, dari Stasiun Sudimara, KA klutuk Rangkasbitung-Tanah Abang (KA 225) diberangkatkan pada pukul 06.55. Pada pemberitaan harian Kompas di berita utamanya menggambarkan kecelakaan itu sebagai kecelakaan KA paling mengerikan (Kompas, 20/10/1987). Bocah yang menjadi korban kecelakaan kereta api di Pondok Betung, Bintaro, Kebayoran Lama, Jakarta, 19 Oktober 1987. .
Kilas Balik: Kesaksian Warga di Tragedi Kereta Api Bintaro 1987

Seorang ketua RT di Bintaro bernama Pak Wawan menceritakan sosok Nyai Simol, salah satu warga Bintaro yang memiliki kemampuan Supranatural dan mampu berkomunikasi dengan 'penghuni' lain. Nyai Simol selalu memberi peringatan jika akan terjadi sesuatu, termasuk peristiwa tabrakan kereta api di Bintaro pada tahun 1987 atau lebih dikenal dengan tragedi Bintaro 1987.
Kondisi mayat tanpa kepalaKala itu, kondisi penumpang korban tabrakan kereta api di Bintaro sangat mengenaskan. Bagi mereka yang tidak memiliki mental kuat lebih memilih mengangkut tubuh korban yang masih utuh.
Pasca terjadinya tragedi Bintaro I, para warga setempat mengaku seringkali mengalami kejadian mistis. .
Tragedi Bintaro: Juned Kehilangan 4 Saudara dan Kaki Kirinya
IklanTEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, tepat 30 tahun lalu terjadi kecelakaan kereta api yang dikenal sebagai Tragedi Bintaro. Baca Juga: Kecelakaan Kereta Seperti Adu Kambing di Cicalengka Mengingatkan Tragedi BintaroBaca juga: Tragedi Bintaro 30 Tahun Lalu: Kecelakaan Kereta Api TerburukPuluhan orang terjepit di antara badan kereta yang patah dan remuk. Majalah Tempo terbitan 31 Oktober 1987 menulis kisah tentang Juneidi Wijaya yang selamat dari Tragedi Bintaro, namun kaki kirinya harus diamputasi dan empat saudara kandungnya tewas.
Ia berbicara panjang lebar dengan Lena, menjajaki kemungkinan mengasetkan kisah Juned. Imbalan untuk Juned: sebuah kaki palsu untuk korban Tragedi Bintaro.
.
6 Kasus Kecelakaan Kereta Api Mematikan di Indonesia, Tragedi
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3334114/original/067206200_1609029909-ankush-minda-7KKQG0eB_TI-unsplash.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan kereta api atau KA Brantas dengan truk terjadi pada Selasa malam, 18 Juli 2023, pukul 19.32 WIB. Kecelakaan ini melibatkan KA 112 Brantas jurusan Pasar Senen-Blitar dengan truk tronton di titik JPL 6 Km 1+523 petak jalan Jerakah-Semarang Poncol. Namun, sejumlah kecelakaan melibatkan moda kereta api juga pernah menimbulkan korban jiwa.
Kereta yang baru berjalan sekitar 2,5 kilometer dari Stasiun Pondok Ranji tiba-tiba menyambar truk tangki yang melintang di perlintasan palang pintu Pondok Betung atau perlintasan nomor 57A, Bintaro. Sementara, mobil yang dikemudikan oleh Tasdan, warga Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, tiba-tiba mogok ketika melintasi perlintasan tanpa palang pintu tersebut. .
Dua Korban Tertabrak Kereta itu Ayah dan Anak
Identitas kedua korban itu terungkap setelah polisi menelusuri teman-teman salah satu korban dan mengajak mereka ke ruang mayat RS Hasan Sadikin untuk menengali wajah korban. Namun ayah dan anak itu Sabtu siang sekitar pukul 14.30 pulang terlebuh dulu ke Bandung menunggang sepeda motor.
"Saya lalu ke sini (RS Hasan Sadikin) karena diminta datang," kata Eli yan datang ditemani dua adik perempuan Fauzan dan Solihin, tetangga. Mereka tertabrak KRD rute Padalarang -Cicalengka beberapa saat setelah melihat pintu perlintasan itu terbuka menyusul lewatnya lokomotif dari Stasiun Bandung.
"Korban kecelakaan tertabrak kereta api pasti diberi santunan," kata Cica yang datang ke rumah sakit untuk mendata korban dan kekuarganya. .